Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2017

IBADAH MINGGU SENGSARA I, 26 FEBRUARI 2017 DI GKI SILOAM SANOBA NABIRE

Gambar
Ajaran sesat telah ada sejak zaman orang Kristen mula-mula hingga di saat ini, mereka terus berupaya dengan berbagai cara untuk menyesatkan iman dan pengharapan kita kepada Yesus Kristus Tuhan dan Juruselamat kita. Demikian kutipan kotbah pada Ibadah Minggu Sengsara I, 26 Februari 2017 di GKI Siloam Sanoba Nabire yang pimpin oleh Pdt.F.Samsanoy,S.Th dengan mengambil pembacaan firman Tuhan dari kitab 1 Yohanes 2:1- 6 “ Kristus pengantara kita ” Lebih lanjut Pdt.F.Samsanoy mengatakan bahwa latar belakang penulisan surat 1 Yohanes ini adalah sebagai bentuk atau upaya Yohanes dalam membela iman dan pengharapan yang terancam dari jemaat di Efesus saat itu sebagai akibat dari pemberitaan yang menyesatkan dari kelompok-kelompok khusus yang berusaha mengacaukan iman dan kasih mereka kepada Yesus Kristus. Para penyesat tersebut dalam ajarannya menyangkal bahwa Yesus adalah bukan Kristus atau Mesias melainkan Yesus adalah manusia historis atau manusia sejarah sehingga mereka memis

IBADAH MINGGU PAGI, 19 FEBRUARI 2017 DI GKI SILOAM SANOBA NABIRE

Gambar
Dalam suratnya yang pertama kepada jemaat di Efesus, Yohanes berharap kepada umat Tuhan untuk menjadi orang yang benar dan hidup di dalam terang seperti yang di kehendaki oleh Tuhan dengan hidup sesuai kehendakNya dan tidak terpengaruh dengan ajaran-ajaran yang salah. Demikian kutipan kotbah pada Ibadah Minggu Pagi, 19 Februari 2017 di GKI Siloam Sanoba Nabire yang di pimpin oleh Pdt.W. Fairyo,S.Th dengan menggambil pembacaan firman Tuhan dari kitab 1 Yohanes 1:5-10 “Allah adalah terang” Lebih lanjut Pdt.W. Fairyo mengatakan bahwa  kata terang mempunyai lawan kata adalah gelap dan kalau kita berada dalam terang tentunya segalah sesuatu yang berada di sekitar kita akan terlihat, sedangkan dalam kegelapan kita tidak akan melihat sesuatu di sekitar kita karena gelap tersebut. Alkitab menggambarkan orang-orang yang percaya kepada Tuhan adalah mereka yang hidup dalam terang  atau kebenaran sedangkan mereka yang hidup jauh dari Tuhan serta hidup dalam dosa berada dalam kegelap

IBADAH MINGGU PAGI DAN PERJAMUAN KUDUS, 12 FEBRUARI 2017 DI GKI SILOAM SANOBA NABIRE

Gambar
Ibadah Minggu Pagi dan Perjamuan Kudus, 12 Februari 2017 di GKI Siloam Sanoba Nabire di pimpin oleh Pdt.F.Samsanoy, S.Th dengan membawa menggambil pembacaan firman Tuhan dari kitab Roma 10:4-15 “ Kebenaran karena iman ” Membuka kotbahnya Pdt.F. Samsanoy kembali mengingatkan warga jemaat bahwa kita semua baru saja memperingati HUT Pekabaran Injil di Tanah Papua ke-162 Tahun dan jika berbicara soal injil sejak tahun 1855 banyak sekali pekabar-pekabar injil yang mendapat tantangan dalam pelayanan mereka ketika mereka memberitakan injil kepada umat di tanah Papua saat itu. Dan jika kita simak dengan sesama riwayat pekabaran injil di tanah Papua tentu akan membuat kita merasa sedih karena setiap para pekabar injil tersebut yang menyampaikan berita injil Kristus di tanah Papua tidak berjalan secara mulus tetapi banyak tantangan dan juga korban yang berjatuhan baik jiwa dan harta benda mereka hanya karena injilb tersebut. Jika kita bandingkan usia Pekabaran Injil di tanah ini de

IBADAH MINGGU PAGI DAN PERAYAAN HUT PI KE 162 TAHUN, 5 FEBRUARI 2017 DI GKI SILOAM SANOBA NABIRE

Gambar
Ibadah Minggu Pagi dan Perayaan HUT PI ke 162 tahun, 5 Februari 2017 di GKI Siloam Sanoba Nabire di pimpin oleh Pdt.Yosias Titahena,S.Si dengan mengambil pembacaan firman Tuhan dari kitab Yeremia 48:1-10 “Mengenai Moab” Dalam kotbahnya Pdt. Yosias Titahena mengatakan bahwa salah satu rasul Papua yakni Johann Gottlob Geissler sewaktu berusia 19 tahun, berada dalam suatu pergumulan di suatau malam dia berkata bahwa mataku mulai terbuka dan Roh Kudus mulai bekerja dalam hatiku dan dalam doanya juga dia memohon untuk menjadi seorang kristen yang benar. Johann Gottlob Geissler lahir dari keluarga kristen yang taat beribadah dan sudah sejak nenek moyangnya mereka percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat manusia tetapi dalam doanya Johann Gottlob Geissler meminta kepada Tuhan untuk menjadi orang kristen yang sebenarnya. Dia juga berpikir untuk menjadi milik Kristus, dan yang harus dia lakukan agar menjadi orang kristen sejati yakni dengan jalan menjadi utusa